Selasa, 15 September 2015

BATIK JUMPUTAN

SEJARAH KAIN TIEDYE ATAU JUMPUTAN
Banyak Orang-orang mengira bahwa Tiedye adalah teknik mewarnai kain yang diciptakan oleh Kaum Hippies dari Amerika ketika tahun 1960 an menentang Perang yang sedang dilakukan Amerika di Vietnam dan Negara lainnya. Padahal jika ditelusuri melalui sejarah negeri ini, pada Prasasti Sima yang dibuat pada Abad 10, menunjukkan bahwa di Indonesia telah berkembang dengan pesat kain dengan pola mirip seperti pola tiedye ini.
Di Indonesia, masyarakat banyak mengenal dengan berbagai sebutan untuk teknik pewarnaan ala tiedye ini. Di Palembang, masyarakatnya menyebut kain ini dengan istilah Pelangi, sedangkan di Jawa, orang menyebutnya Tritik. Lain lagi dengan Saudara kita di Banjarmasin, yang menyebut nya Sasirangan. Dan over all, kebanyakan masyarakat kita menyebutnya dengan Jumputan atau Ikat.
Pada prinsipnya Jumputan ialah teknik membuat pola dengan mengikat kain pada beberapa bagian yang sebelumnya dicelup pada zat warna. Untuk itu Jumputan banyak juga dikenal dengan teknik celup ikat. Secara prinsip teknik ini hampir sama dengan Teknik Batik. Ketika membatik, bagian yang tertutup oleh malam (lilin) waktu dicelupkan ke dalam bahan warna tidak akan terkena warna. Nah, sedangkan di proses jumputan, fungsi malam atau lilin diganti dengan ikatan tali pada kain sebelum dicelupkan, sehingga membuat jumputan menjadi lebih mudah dan murah jika dibandingkan dengan Batik.
Teknik celup ikat atau Jumputan ini sebenarnya dapat diterapkan pada kebanyakan kain, namun untuk membuat hasil yang Maksimal, maka Kain yang berbahan Katun, menjadi bahan yang terbaik untuk di aplikasikan pada teknik ini . Ada banyak cara yang dapat dikembangkan dari teknik celup ikat ini untuk mendapatkan efek hasil akhir yang berbeda-beda. Efek yang berbeda-beda ini dapat dicapai antara lain dengan perbedaan cara melipat kain dan mengikatnya. Semakin bervariasi cara melipat dan mengikat kain yang dibuat produk, semakin bervariasi pula efek pola yang dihasilkan.
Saat ini kain jumputan sudah berkembang dengan sangat pesat, dan banyak dipakai oleh para desainer untuk diaplikasikan dalam karya-karya mereka. Kita bisa dengan mudah mendapatkan bahwa kain jumputan sudah dalam bentuk Baju Wanita atau Dress Busui Friendly, Gamis untuk Muslimah ber Hijab, celana jeans, kaos, dll.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan seputar Sejarah Jumputan dan pengertiannya, kami berharap artikel ini dapat menambah wawasan kita mengenai Batik khususnya Jumputan. Semoga bermanfaat.

CARA MEMBUAT BATIK JUMPUTAN
*salah satunya*. 
A. Bahan-bahan yang dibutuhkan:
  1. Kain berjenis Blaco, Mori prima, Primissima;
  2. Dua sendok Garam dan Cuka secukupnya;
  3. Dua liter Air untuk satu kemasan warna;
  4. Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan (Wenter ataupun Wantex).
B. Alat-alat yang digunakan:
  1. Karet gelang;
  2. Kelereng, Uang koin, Batu;
  3. Kompor;
  4. Bejana (Panci);
  5. Sendok kayu sebagai alat pengaduk;
  6. Ember.
C. Cara membuatnya:
  1. Pastikan kain dalam kondisi bersih;
  2. Membuat bentuk/desain motif dengan mengikat Kelereng, Uang koin, atau Batu pada beberapa bagian kain menggunakan karet secara kencang dan bervariatif;
  3. Rebus air menggunakan Bejana (Panci) hingga mendidih;
  4. Setelah mendidih, campurkan pewarna dan penguat yang berada dalam satu kemasan Wenter ataupun Wantex;
  5. Tambahkan garam dua sendok makan dan cuka secukupnya disertai dengan mengaduk larutan hingga merata;
  6. Basahi kain yang telah diikati dan dibuat motif dengan air bersih;
  7. Celupkan kain tersebut pada cairan warna. Bila menginginkan satu warna, celupkan seluruh bagian kain dalam larutan pewarna yang mendidih.
  8. Aduk dalam waktu 20-30 menit agar warna merata dan merekat kuat;
  9. Bila menginginkan warna lain, langkah pada no. 6 (enam) hanya mencelupkan sebagian pada cairan pewarna pertama dan mencelupkan kain yang belum terkena warna pada cairan pewarna lainnya.
  10. Celupkan berkali-kali sesuai jumlah warna yang dikehendaki;
  11. Apabila proses pencelupan warna selesai, kain diangkat dan dibilas menggunakan air dingin yang bersih;
  12. Kemudian sumua ikatan dilepas, kain ditiris dan dikeringkan;
  13. Setelah kering, rapikan dengan menyetrika kain tersebut.
CONTOH GAMBAR BATIK






Selasa, 08 September 2015

Prakarya Thasya Salsabila B

KONSEP :
Alat dan bahan :
1. Tanah liat
2. Cat hitam dan putih
3. Kuas

Cara membuat Baymax dari tanah liat :


1. Ambil tanah liat secukupnya
2. Bentuk tanah liat menjadi bulat kecil
3. Ambil tanah liat secukupnya lagi
4. Bentuk tanah liat menjadi bulat kecil
5. Tempelkan keduanya
6. Bentuk kakinya
7. Keringkan/dijemur/dibakar
8. Warnai seluruhnya dengan cat putih
9. Buat mata menggunakan kuas 0,5 dengan cat warna hitam

Jumat, 28 Agustus 2015

Prakarya Keshatita

                                 Membuat Ornamen Bunga Dari Tanah liat

Untuk membuat kerajinan keranjang hias ini cukup simpel, kita hanya memerlukan bahan tanah liar (clay) yang bisa didapatkan di lingkungan sekitar kita atau di toko-toko yang menyediakan bahan ini.

Pada dasarnya untuk membuat bunga dari tanah liat sangat mudah, kamu cukup membuat kelopak bunganya saja dan menggabungkannya menjadi satu bagian. Bila kamu tidak bisa membuatnya, kamu bisa mengikuti langkah-langkah untuk membuat bunga hasil dari kerajinan tanah liat.

Kerajinan Tanah Liat berbentuk Bunga

  1. Tahap pertama untuk membuat kerajinan ini adalah membuat adonan dari tanah liat, adonan yang dibuat jangan terlalu lembek agar mudah untuk dibentuk. Pipihkan adonan secara memanjang menggunakan tangan, setelah itu gulung adonan secara melingkar sehingga membentuk kelopak bunga. Untuk lebih jelasnya bisa melihat gambar.Bunga dari Tanah Liat.
  2. Pada tahap kedua ini kita akan membuat kelopak bunga sama seperti langkah pertama. Yang membedakan adalah kita harus menempelkan kedua kelopak bunga agar menyatu, berikan sedikit adonan cair pada kelopak bunga yang pertama setelah itu tempel kelopak bunga yang kedua secara memutar.
  3. Setelah kelopak kedua jadi, kamu bisa menambahkan satu kelopak bunga lagi supaya tampilan karya kamu lebih menarik. Dan jadilah bunga dari tanah liat yang indah, untuk mempercantik tampilannya kamu bisa menggunakan pewarna.

 Dari contoh kerajinan dari tanah liat di atas kamu bisa membuat kreasi sendiri, misalkan dengan menambahkan hiasan atau membuat desain atau bahkan membuat barang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Cobalah untuk membuat karya sederhana tapi tetap memiliki nilai estetika dan nilai guna, dengan begitu kamu akan bisa membuat karya yang disukai banyak.

LINK YOUTUBE UNTUK CARA PEMBUATANNYA:
https://youtu.be/dy_nfWDrxsY

Kamis, 27 Agustus 2015

Prakarya Adityo H

                                                  Pembuatan Topeng Bumi

Topeng merupakan penutup wajah yang biasa dipakai seseorang dalam sebuah pertunjukan kesenian daerah, ataupun bentuk penyamaran dari seseorang agar wajah aslinya tidak terlihat. Dalam pembuatan topeng tentunya melalui beberapa tahap, dalam artikel ini, saya akan ajak teman-teman untuk mengetahui tahapan dalam pembuatan topeng.

Hal yang paling utama dalam proses pembuatan topeng yaitu mempersiapkan bahan, alat serta desain untuk membuat topeng. Bahan yang digunakan dalam membuat topeng dari tanah liat antara lain tanah liat, air, cat, kertas bekas, dan lem kanji. Tanah liat dipakai untuk membuat model yang akan dijadikan acuan dalam berkarya, air untuk melembabkan tanah liat, dan cat untuk tahap finishing, agar karakter dari topeng bisa terlihat.Kertas bekas sebagai bahan pembuat topeng, dan lem kanji sebagai bahan perekat.

Langkah-langkah pembuatan model topeng adalah sebnagai berikut.
1. Mengambil tanah liat dan meletakkan diatas papan
2. Membentuk model sesuai desain dengan memijat-mijat tanah untuk mendapatkan bentuk secara global.
3. Jika bentuk secara global sudah terbentuk, kemudian membentuk secara detail dengan menggunakan sudip (butsir)
4. Setelah model dari tanah liat sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah tahap pembuatan topeng.

Setelah langkah pembuatan model topeng dilalui, dilanjutkan pada proses pembuatan topeng yaitu sebagai berikut:
1. Jika model dari tanah liat telah selesai, lumuri permukaan tanah liat dengan lem kanji
2. Mengambil potongan-potongan kertas dan menempelkan pada permukaan tanah liat yang sudah dilumuri lem
3. Menutup seluruh permukaan model topeng dengan potongan kertas. Cara menempelkan potongan kertas perlu memerhatikan kerapian agar hasilnya sesuai dengan desain.
4. Jika proses penempelan kertas sudah selesai, tunggu beberapa jam agar topeng kering.
5. Jika topeng sudah kering, langkah selanjutnya adalah melepas topeng dari modelnya, kemudian tahan pengecetan dapat dimulai.